Sekarang ini, untuk mengetahui dan mempelajari sebuah teknologi sangatlah penting sekali dalam dunia profesi baik di dunia maupun di Indonesia. Apabila negara tidak mengikuti sebuah teknologi, maka negara tersebut akan tertinggal dari negara lainnya. Dari alasan tersebutlah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi merintis program pertama kalinnya yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang mempunyai 8 program implementasi salah satunnya Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat.

Pada Minggu, 27 Juni 2021, Kemendikbudristek berhasil menyelenggarakan Live Istagram Magang dan Studi Independen Bersetifikat (Microcredential) secara daring melalui platform berlogo burung atau istagram. Meskipun diadakan pada malam hari pada pukul 19.30 WIB dan dilaksanakan secara daring, kegiatan ini tetap mendapatkan antusias yang luar biasa dari ratusan peserta yang setia mengikuti dari awal hingga akhir pelaksanaannya.

Program Magang dan Studi Independen Bersetifikat ini merupakan program perdana secara masif yang bertujuan untuk membekali mahasiswa agar lebih mempersiapkan lagi dalam dunia profesi yang nyata dalam waktu relatif lama. Sebelumnya program Microcredentia bernama Bangun Kualitas Manusia Indonesia (Bangkit). Kegiatan Microcredential pada malam ini dibilang sukses karena dipandu oleh moderator profesional yaitu Ayu Purwarianti dan tiga narasumber yang handal yaitu Nizam selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Ilham Habibie dari PT Orbit Venture, dan Indrawan Nugroho dari PT Cipta Konsultan Internasional.

Mahasiswa sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti Program Magang dan Studi Independen Bersetifikat ini, dengan luar biasa dahsyatnya dalam dua minggu pendaftaran dibuka, mahasiswa yang mendaftar sudah mencapai 20 ribu. Menurut Nizam selaku Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi bahwa “kalau kita lihat dalam startup digital di dunia, posisi Indonesia saat ini berada dalam posisi ke 5 di dunia. Kalau 3000 mahasiswa dalam program Microcredentia sukses. Maka, kita bisa menjadi nomor 1 startup di dunia. Sehingga menjadi pondasi kuat bagi mahasiswa untuk meloncat ke dunai profesi tanpa ragu memilih. ”. Ujar yang biasa di sapa Gus Nizam.

Indrawan Nugroho dari PT Cipta Konsultan Internasional menuturkan bahwa “Nantinnya mahasiswa yang ketrima akan di pandu oleh mentor professional yang biasa menanggani proyek selama 5 tahun trakhir dan mahasiswa nantinya akan mengembangkan bisnis produk atau layanan selama 6 bulan dengan Communication, Collaboration, Critical Thingking and Problem Solving, dan Creativity and Innovation. Sehingga mahasiswa mempunyai prototype yang siap ditawarkan kepada investor. Nanti kami akan menerima 250 mahasiswa dari keseluruhan yang mendaftar”. Ungkapnya

Ilham Habibie dari PT Orbit Venture juga mengaskan bahwa mahasiswa yang akan diprioritaskan adalah mahasiswa yang mau belajar dengan hal baru, memiliki komunikasi yang baik dan bisa bekerja sama, serta memiliki ide yang baru. “Justru semakin berbeda-beda dengan background jurusannya, maka semakin bagus. Saya kira mahasiswa harus mencoba dan merasakan. Terus terang kalau gagal, ya di coba lagi. Jadi tidak masalah karena merupakan bagian dari proses belajar”. Tegas Ilham.