Pada hari Jumat, tepatnya pada tanggal 5 Mei 2023 IKA UM berkolaborasi bersama QuBisa mengadakan kegiatan webinar secara daring dengan mengangkat tema “Mengendalikan Overthinking“. Kegiatan tersebut dihadiri oleh dua pembicara utama yakni Mohammad Robith Asyhari yang merupakan mahasiswa pertukaran pelajar dari Universitas Negeri Malang yang sedang menempuh studi di Saga University – Jepang dan Ibu Gita Ayu Puspita sebagai dosen ahli psikologi. Sebagai wujud mendukung peningkatan prestasi akademik Mahasiswa UM, maka Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang atau disingkatnya IKA UM memberikan beasiswa bagi mahasiswa UM yang berminat yang mana sebagai bentuk pertimbangan diberikan beasiswa yakni dengan mengikuti kegiatan tersebut. Oleh karenanya kegiatan webinar kolaborasi antara IKA UM dan QuBisa dihadiri banyak peserta secara daring dan antusias ketika berjalannya sesi tanya jawab.

Mohammad Robith Asyhari atau lebih dikenal dengan panggilan Mas Robith menceritakan perjalanan hidupnya bagaimana Ia bisa akhirnya sampai berkuliah di luar negeri. Tentu tidak mudah meraih kesempatan tersebut, salah satunya Ia mengatakan “ketika akan lanjut ke perguruan tinggi, saya terpaksa harus mengikuti kembali seleksi untuk ditahun berikutnya karena masih belum lolos seleksi dan pada akhirnya setelah itu aku resmi diterima di Universitas Negeri Malang di tahun berikutnya yakni tahun 2019”. Tidak hanya itu, kendala lainnya ialah ketika Ia telah melengkapi semua berkas untuk mendaftarkan diri sebagai mahasiswa pertukaran pelajar akan tetapi tidak bisa lolos dikarenakan masih belum memenuhi minimum nilai tes bahasa Inggris, “waktu itu aku telah melengkapi semua berkas yang ada akan tetapi karena nilai tes bahasa Inggris tidak memenuhi standar minimum sehingga tidak bisa lolos seleksi, oleh karenanya aku harus belajar lagi untuk memenuhi standar nilai”, ungkap Robith. Pesan yang ingin Ia sampaikan adalah jangan berputus asa dan selalu melihat peluang yang ada, dan yang tidak kalah penting ia mengatakan untuk bisa bahasa asing, tidak hanya bahasa Inggris tapi bahasa lainnya juga karena ketika ingin melanjutkan studi di luar negeri harus bisa menguasai bahasa penduduk sekitar.

Berlanjut pada pembicara berikutnya oleh Bu Gita Ayu Puspita dengan pembahasan cara mengendalikan overthinking, pasalnya overthinking hampir semua orang merasakan. Bu Gita mengungkapkan “semua orang pasti merasakan dan pernah mengalami overthinking, dan hal tersebut kebanyakan dialami oleh perempuan”, lebih lanjut Ia menjelaskan dikarenakan perempuan lebih sering memikirkan sesuatu. Overthinking disebabkan karena pikiran seseorang terjebak pada dampak buruk yang akan terjadi ketika sedang menghadapi permasalahan. Terjebaknya pemikiran akan dampak buruk membuat seseorang akan merasa cemas selalu dan berujung pada overthinking. Oleh karenanya Bu Gita menegaskan “untuk mengatasi overthinking harus lepas dari pemikiran kemungkinan terburuk, dan beralih lebih fokus kepada penyelesaian masalah”. Lebih lanjut lagi beliau memaparkan “Walaupun demikian, dengan adanya overthinking pada diri seseorang setidaknya orang tersebut bisa memikirkan kemungkinan terburuk dan telah siap menghadapi ketika kemungkinan tersebut datang”.

Pada akhir kegiatan, terdapat sesi tanya jawab dengan peserta seputar materi yang telah dipaparkan oleh para pembicara. Antusias peserta begitu terasa terutama ketika membicarakan soal permasalahan overthinking. Harapannya setelah terselenggaranya kegiatan tersebut dapat menumbuhkan semangat bagi Mahasiswa Universitas Negeri Malang untuk terus berprestasi tidak hanya secara lingkup nasional melainkan mampu secara internasional juga. (Robbi)