Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang (IKA UM) bersama QuBisa mengadakan webinar pada Sabtu (22/07/2023). Webinar kali ini bertemakan “Pentingnya Penguasaan Keterampilan Digital di Era Disrupsi” dengan menghadirkan Idris Rozenda, S.Pd., dan Irvandias Sanjaya, S.Psi., CCP. sebagai narasumber.

Acara dibuka dengan sambutan oleh Sekretaris Jenderal PP IKA UM Dra. Fatmawati, dalam sambutannya beliau menyampaikan harapan terkait terselenggaranya kegiatan webinar ini. “Melalui webinar Ikatan Alumni UM dengan QuBisa pada hari ini, diharapkan adanya tambahan wawasan dan pengetahuan baru akan pentingnya penguasaan keterampilan digital di era disrupsi” ujarnya.

Sesi pertama diawali oleh Idris Rozenda, S.Pd. yang merupakan Alumni Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, yang saat ini berkarir sebagai Senior Cataloging PT. Freeport Indonesia. Beliau menceritakan perjalanan karirnya dimulai dari kuliah di UM hingga sukses seperti saat ini. “Saat lulus SMK, saya sempat bekerja di salah satu perusahaan Jepang, cuman ada di Pasuruan. Pada saat itu, setelah selesai kontrak teman saya menyarakan saya untuk kuliah agar hidup saya lebih enak nantinya, dari situ saya mulai termotivasi. Karena saya tinggal di Malang, dan Universitas Negeri yang cukup terkenal salah satunya Universitas Negeri Malang, disitu juga ada Jurusan Teknik Elektro yang sesuai dengan Jurusan waktu SMK, akhirnya saya mendaftar disitu” ujarnya. Idris diterima kuliah di UM melalui jalur beasiswa, sehingga tanpa harus mengeluarkan biaya UKT (Uang Kuliah Tunggal).

Pada saat kuliah di UM, Idris mengikuti berbagai organisasi salah satunya BEM Fakultas Teknik, dari situ ia mendapatkan banyak sekali ilmu dan pengalaman. Selama menempuh Pendidikan di UM, Idris menganggap bahwa fasilitas perkuliahan di UM sangat lengkap, seperti di Fakultas Teknik menyediakan ruangan praktikum yang sangat bagus, sehingga ia dapat menyelesaikan tugas perkuliahan dengan baik.

Setelah lulus kuliah di UM, Idris sempat melamar di PT. Freeport Indonesia namun gagal, ia merasa saingannya pada saat itu sangat kompetitif dan berat. Setelah gagal, Idris diterima bekerja di PT. Gudang Garam, Kediri, selama 8 bulan. Ternyata, Idris tidak patah semangat setelah gagal diterima di PT. Freeport Indonesia, ia mencoba melamar kembali di perusahaan tersebut. Setelah melalui proses perekrutan yang begitu panjang kurang lebih 2-3 bulan, akhirnya Idris diterima berkarir di PT. Freeport Indonesia hingga saat ini.

Sesi kedua ini dilanjutkan oleh Irvandias Sanjaya, S.Psi., CCP. beliau merupakan Career Consultant, yang menyampaikan materi tentang pentingnya penguasaan keterampilan digital di era disrupsi. “Ketika temen-temen lulus dari bangku kuliah, memindahkan tali toga dari kiri ke kanan, maka disitulah momen dimana temen-temen akan merasa betapa dunia ini atau kehidupan ini menuntut temen-temen pada level yang sangat ekstrem” ujarnya.

Beberapa hal yang penting untuk dilakukan dalam penguasaan keterampilan digital di era disrupsi antara lain, kita harus bisa berorientasi pada teknologi, membangun produk sesuai dengan market, beradaptasi dengan jam kerja yang fleksibel, memahami berbagai online tools (seperti discord, googleads, dll), biasakan latihan berbahasa Inggris, mengerjakan sesuatu dengan serba cepat atau cekatan, mampu mengendalikan atau mengelola diri, dan berjiwa kompentitif mampu bersaing.

Selain itu, kita harus melakukan persiapan dalam menghadapi tantangan di era disrupsi. Terdapat 3 hal yang harus dipersiapkan, yaitu business understanding (memahami industri, perusahaan dan kebutuhan karir), merefleksi diri apa yang perlu kita tingkatkan (pengetahuan, skill, dan attitude), dan persiapkan diri (mental berani bersaing atau berjiwa kompetitif).

Melalui kegiatan webinar ini diharapkan para peserta webinar dapat mempersiapkan diri dan meningkatkan penguasaan keterampilan digital di era disrupsi, agar nantinya dapat bersaing di dunia kerja. (Vijay)