Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang (IKA UM) bersama QuBisa mengadakan webinar pada Sabtu (15/04/2023). Webinar kali ini bertemakan “Tips Memulai Karir di Luar Jurusan Kuliah” dengan menghadirkan Henisa Putra Utama Wiyanata, A.Md. dan Teddy Diego sebagai narasumber

Acara dibuka dengan sambutan oleh Jenderal PP IKA UM, Dra. Fatmawati. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa “Kesiapan dalam memilih karier yang berkualitas ditentukan oleh pemahaman dalam memilih karier. Salah satu upaya untuk membantu lulusan dalam menghadapi permasalahan karier yaitu melalui bimbingan karier. Bimbingan karier sebagai bagian integral dari program pendidikan yang dapat membantu lulusan dalam merencanakan masa depan, mengembangkan dan mengambil keputusan karier secara tepat”

Sesi pertama diawali oleh Henisa Putra Utama Wiyanata, A.Md. yang merupakan Alumni Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Beliau saat ini bekerja sebagai Ahli Madya Control Instrument di bidang pemeliharaan PT. PLN Indonesia Power, Bali PGU. Beliau menceritakan kisahnya semasa berkuliah di UM hingga saat ini.

Beliau menyampaikan alasannya mengapa berkuliah di UM “Mengapa saya harus kuliah di UM, sebelum saya menentukan kampus mana yang akan saya pilih saya searching di internet, bertanya kepada kakak tingkat, saudara. Ketika saya searching di internet terkait dengan Universitas Negeri Malang, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro ternyata memiliki akreditasi yang baik. Karena di pikiran saya saat itu adalah setelah lulus kuliah tentunya kita akan melamar pekerjaan, kuliah ini sebagai senjata kita”. Dengan berkuliah di Universitas yang jurusannya sudah terakreditasi A, maka itu sudah menjadi senjata yang ampuh baginya untuk mendapatkan pekerjaan dan perusahaan yang baik.

Saat itu UM masuk dalam kategori 10 Universitas terbaik nasional. Di kampus, ia dilatih untuk bisa mengajar, UM memiliki lab praktikum yang cukup memadai, “Menurut saya tidak pernah ada peralatan yang kurang selama saya praktikum, praktik elektro, komputer dan pemrograman yang sangat ter fasilitasi” Alasan lainnya mengapa Henisa memilih UM adalah biaya kuliah lebih terjangkau dan banyak beasiswa yang ditawarkan. Mulai dari semester 1-4 ia mendapatkan beasiswa dari UM, jadi waktu itu Henisa hanya membayar uang gedung, untuk biaya tiap semester gratis. Selain itu, lokasi kampus yang strategis, UM ini berada di tengah kota, kemudahan mencari tempat makan, tempat tinggal cukup mudah dan murah. Ia kuliah di UM juga mendapatkan dukungan dari orang tua. Selain itu, di UM juga terdapat banyak UKM yang berguna untuk mengembangkan minat mahasiswa, waktu itu Henisa mengikuti UKM bela diri.

“Kegiatan saya sewaktu kuliah tentunya saya belajar dengan sungguh – sungguh, semangat karena harapan dari orang tua, mengingat kondisi orang tua, masa depan dunia kerja, dari situ saya belajar dengan lebih giat”. Henisa juga mengikuti Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro. Ia juga sempat menjadi asisten dosen yang bertugas untuk membantu mengajar. Kegiatan Henisa selama kuliah lainnya adalah mengikuti program wirausaha mahasiswa di mana Ia dilatih untuk berwirausaha.

Kegiatan yang saat ini dilakukan Henisa adalah melakukan pekerjaan sesuai dengan rincian pekerjaan, jabatannya saat ini adalah Ahli Madya Control Instrument di bidang pemeliharaan, ia menjelaskan bahwa pekerjaannya adalah melakukan pemeliharaan control instrument. Pemeliharaan ini dilakukan hampir setiap hari, pemeliharaan tidak dilakukan serta merta karena kerusakan, tetapi pemeliharaan untuk mencegah kerusakan (preventive maintenance).

“Moto saya adalah jalani prosesnya dan nikmati hasilnya. Tentunya dalam menjalani proses kita harus dengan sepenuh hati, komitmen yang tinggi dalam pekerjaan di bidangnya, pantang menyerah. Menikmati hasil dari proses bukanlah hura-hura, bersenang-senang, tetapi dengan cara bersyukur, tetap rendah hati, semangat menatap masa depan, melakukan hal-hal yang positif”.

Sesi kedua dilanjutkan oleh Teddy Diego yang saat ini bekerja sebagai Career Coach. Beliau menyampaikan bahwa “Bapak menteri pendidikan mengungkapkan sebuah data yang cukup mencengangkan bahwa ternyata 80% orang-orang yang bekerja, ternyata mereka bekerja di luar jurusan mereka. Termasuk saya, saya lulusan dari fakultas pertanian, dari ITB dan akhirnya saya berkarir menjadi career coach dari sebelumnya punya background pengalaman sebagai recruitment specialist. Sebenarnya alasan orang ingin berkarir di luar jurusan adalah

  1. Lowongan yang sesuai jurusan terbatas
  2. Lulusan dari jurusan yang sama berlimpah
  3. Minat / Passion berbeda dengan jurusan kuliah

“Apa yang harus dilakukan kalau kita ingin memilih sebuah karier ?, yaitu gunakan rumus 2M”

  1. Mau

Kemauan, minat, keinginan untuk bekerja di posisi yang ditargetkan.

  1. Mampu

Sebelum memilih pekerjaan, modal mau saja tidak cukup. Sebesar apa pun motivasi kita, keinginan kita untuk bekerja di suatu pekerjaan tanpa dibarengi dengan kualifikasi yang sesuai, set skill yang mendukung, maka akan sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang ditargetkan.

Kemauan atau keinginan kita untuk bekerja di sebuah posisi berasal dari mana ?

  1. Passion

Rasa suka / cinta yang besar, rela berkorban, dilakukan konsisten, bersedia menjadi identitas. Lalu bagaimana cara untuk menggali minat dan passion

  1. Petakan potensi diri
  2. Mencoba aktivitas baru
  3. Magang
  4. Freelance
  5. Organisasi / kepanitiaan
  6. Komunitas
  7. Interviu
  8. Tes Psikologi
  9. Perencanaan karier
  10. Job desk
  11. Skill Set
  12. Jenjang Karir
  13. Benefit

Persiapan naik karier

  • Harus bisa skill apa ?
  • Prestasi yang harus dicapai ?
  • Jaringan yang perlu dibentuk ?
  • Berapa lama ?
  • Apa benefitnya ?

Berkarir Beda Jurusan

  1. Harus menemukan minat/passion
  2. Fokus mengembangkan diri pada area yang dipilih
  3. Mengatasi hambatan untuk mencapai karier tertinggi
  4. Bersabar dengan proses

Berbicara mengenai memilih karier itu harus dimulai dari kesediaan teman-teman untuk mengetahui apa yang teman-teman mau. Jangan sampai teman-teman itu mikir ya cuma dipikir begitu, tapi enggak ada action-nya, jadi yang harus dilakukan adalah dari sekarang coba petakan diri kita apa saja yang memang kita bisa, pilihan karier apa saja yang mau kita coba atau minati. Mana kira-kira yang membuat kalian tertarik, baca dengan saksama tiap pekerjaan, setiap pekerjaan punya challenge masing-masing.

“Untuk memulai karier jangan dimulai dengan bingung tapi dimulai dengan melihat ke dalam diri, melihat berbagai kemungkinan yang ada, kemudian buat keputusan”. (Dimas)