Tanggal 22 Juni 2011 kota Jakarta merayakan ulang tahunnya yang ke 484. Perayaan ulang tahun kali ini terasa begitu istimewa, khususnya bagi alumni UM di Jakarta. Sukesti Martono, seorang alumni UM yang menjadi pejabat pemerintahan ibukota turut sibuk dengan perhelatan ulang tahun Jakarta dan berkepentingan untuk menjadikan Jakarta sebagai tujuan wisata unggulan di Indonesia.

Sukesti Martono dilantik menjadi Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta pada tanggal  6 Mei 2011 oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Berita dilantiknya Pak Kesti tersebut disambut gembira oleh warga Ikatan Alumni UM di Jakarta dan sekitarnya. Sebagai salah seorang pembina Ikatan Alumni UM di Jakarta, Pak Kesti sangat aktif mendukung kegiatan alumni di Jakarta. Ucapan selamat mengalir deras di milis ikaumjkt@yahoogroups.com. Semua ucapan selamat tersebut dibalas satu persatu dengan santun oleh Pak Kesti.

Sukesti Martono adalah alumni Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, IKIP Malang / UM angkatan tahun 1971. Lulus tahun 1976 melalui program English Language Teacher Training Program (ELTTP). Pak Kesti memulai karir di pemerintahan ibukota sebagai instruktur Bahasa Inggris pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Personil. Karirnya terus meningkat hingga ia mengepalai Biro Kepegawaian Daerah DKI, Kepala Dinas Pendidikan DKI, Kepala Inspektorat dan sekarang menjadi Deputi Gubernur DKI Bidang Budaya dan Pariwisata. Dengan jabatan ini, Pak Kesti dituntut untuk melakukan percepatan program, melakukan koordinasi, komunikasi dan terobosan-terobosan pembangunan di bidang budaya dan pariwisata. “Obyek-obyek wisata di Jakarta merupakan potensi besar bagi Jakarta untuk bersaing dengan wilayah lainnya ke depan. Kota Tua segera dibuat desain utama pengembangan objek wisata agar menjadi jati diri kota Jakarta. Peta pengembangan wisata Jakarta ke depan harus kompre­hensif”, ujar Fauzi Bowo dalam acara pelantikan Pak Kesti.

Pak Kesti menuturkan, sukses karir seseorang dilandasi tiga prinsip yaitu; integritas, kapabilitas dan akseptibilitas. Setiap organisasi pasti membutuhkan orang yang jujur, memiliki pengetahuan, ketrampilan dan yang sesuai dengan norma dan etika, sehingga bisa diterima dalam kelompok kerjanya.

Sebagai pejabat publik, Pak Kesti menyadari setiap kebijakan yang diambil senantiasa mendapat sorotan publik. Untuk itu beliau senantiasa berusaha mengemban amanah yang strategis ini dengan sebaik-baiknya. Dalam perannya sebagai pemberi saran dan pendapat kepada Gubernur, Pak Kesti akan senantiasa berinteraksi dengan berbagai pihak khususnya yang piawai dalam pembangunan budaya dan pariwisata.

Menurut Pak Kesti, sukses adalah kondisi ketika impian menjadi kenyataan. Dengan belajar dari orang sukses, kita bisa mencontoh bagaimana melewati setiap rintangan dengan tekad kuat.  Jika kerja keras tak cukup menghalau suatu rintangan, maka tekad kuat adalah energi tambahannya. Dengan keberanian dan keyakinan diri serta semangat pantang menyerah, maka jalan yang benar menuju kesuksesan akan tercapai. Kagak salah dah, Bang Foke milih Bang Kesti! (BM, GMS)

Buletin IKA UM Jakarta Edisi 7