Menjelang hari Bhayangkara Polri yang jatuh tanggal 1 Juli, profil kali ini adalah alumni UM yang mengabdi sebagai polisi Republik Indonesia. Penguasaan Bahasa inggris yang bagus membawanya berkarir di lingkungan pergaulan internasional (Interpol).

Meskipun kampus Universitas Negeri Malang/ IKIP Malang identik dengan perguruan tinggi ilmu kependidikan, sebaran alumninya tidak semata menjadi guru. Mereka berkiprah di berbagai bidang dan profesi, salah satunya polisi. Beliau adalah Abdul Hakim, alumni  jurusan Pendidikan Bahasa Inggris angkatan 1973.

Sebelum menjadi Polisi, Pak Hakim menjalani profesi sebagai guru di beberapa lembaga kursus bahasa Inggris di Jakarta. Pada tahun 1981, beliau menjadi relawan  Save the Children Federation. Pak Hakim menjadi instruktur Bahasa Inggris untuk para pengungsi Vietnam di pulau Galang, Kepulauan Riau. Pada masa itu, pulau Galang menjadi tempat penampungan pengungsi dari Vietnam yang eksodus akibat perang saudara di negeranya.

Profesi sebagai salah satu pilar penegakan hukum di Indonesia, dijalani Pak Hakim sejak tahun 1983. Dimulai dari Pendidikan Sekolah Calon Perwira POLRI di Sukabumi, Jawa Barat. Berbagai penugasan di dalam maupun luar negeri dilaksanakan oleh Pak Abdul Hakim dengan penuh tanggung jawab. “Sebagai prajurit bhayangkara, kami harus selalu siap melaksanakan tugas”, ujar Pak Abdul Hakim. Tugas pertama Pak Hakim adalah sebagai Dosen Bahasa Inggris di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) pada tahun 1984 hingga 1997.

Hal yang paling berkesan bagi Pak Hakim adalah ketika beliau bertugas di Bosnia Herzegovina tahun 2000 – 2001. Beliau tergabung dalam United Nations Mission in Bosnia Herzegovina (UNMIBH), sebagai kontingen kepolisian negara Republik Indonesia yang mendapat mandat Perserikatan Bangsa-bangsa untuk menjaga perdamaian di sana. Sebagaimana kita tahu, Bosnia Herzegovina adalah pecahan negara  Yugoslavia yang hancur karena perang saudara. Penugasan yang penuh resiko itu dijalani Pak Hakim dengan sukses. Di Bosnia, tugas yang diemban Pak Hakim adalah melaksanakan monitoring, patroli, memberikan training dan supervisi bagi polisi lokal disana.

Kembali ke tanah air, Pak Hakim bertugas di Interpol (NCB- Interpol Indonesia), Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jabatan yang pernah diembannya anatar lain; Head of International Cooperation, Sub-Dept., Transnational Crime Analyst, Head of Foreign Affairs Desk, dan Local Security Adviser pada United Nations Department of Safety and Security (UNDSS) di Jakarta. Terakhir, Pak Hakim menjabat sebagai Head of Cooperation in Police Training & Education and International Police Mission, International Relations Division. Sebagai seorang polisi yang bertugas di Interpol, kemampuan Bahasa Inggris Pak Hakim sangat berperan.

Sejak 1 Maret 2011 yang lalu Pak Hakim telah menjalani masa purnatugas sebagai anggota Polri dengan pangkat terakhir Komisaris Besar Polisi. (BM,GMS)

Buletin IKA UM Jakarta Edisi 7