Minggu (1/12/2024), Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang (IKA UM) menyelenggarakan webinar pembekalan calon wisudawan PPG Universitas Negeri Malang Tahun 2024 secara daring, dengan tema “Membangun Profesionalisme Guru Berkelanjutan: Guru Idaman Untuk Generasi Masa Depan”. Kegiatan pembekalan ini menghadirkan beberapa narasumber yaitu Dr. Gunawan Dwiyono (Alumni Pascasarjana UM, Kepala SMKN 4 Malang), Dr. Itje Chodidjah, M.A. (Alumni FS UM, Ketua Harian Komisi Nasional UNESCO, dan Aan K Prasetia, S.Pd., MBA. (Alumni FMIPA UM, Founder @tlcnesia.id, Personal Coach for Corporate & Professional Trainer BNSP RI).
Kegiatan diawali dengan sambutan yang pertama oleh Dr. Muhammad Alfan, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Guru Universitas Negeri Malang. Beliau mengucapkan rasa terima kasih kepada PP IKA UM dan para narasumber karena telah bersedia membantu menyelenggarakan webinar pembekalan wisudawan PPG Universitas Negeri Malang Tahun 2024 sehingga dapat terlaksana dengan baik. Tak hanya itu, beliau berpesan kepada para calon wisudawan guna memanfaatkan momen pembekalan ini untuk belajar atau mengambil hikmah dari para narasumber dengan optimal. Beliau juga berharap kepada para calon wisudawan bisa menjadi kepala sekolah ataupun pejabat di linkungan Pendidikan. “Karena tidak menutup kemungkinan, para peserta (calon wisudawan) ini bisa menjadi kepala sekolah atau pejabat-pejabat teras di lingkungan pendidikan”. Ujarnya
Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sambutan yang kedua oleh Bapak Wakil Rektor I UM Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal M.Pd. beliau mengucapkan terimakasih kepada PP IKA UM dan para narasumber karena telah bersedia membantu menyelenggarakan webinar pembekalan PPG Universitas Negeri Malang Tahun 2024. Kemudian beliau menekankan bahwa profesi guru adalah profesi yang sangat menentukan bagi keberhasilan pendidikan dan pembelajaran. Bahkan beliau juga menambahkan bahwa ada aksioma yang mengatakan bahwa tidak ada kualitas pembelajaran tanpa adanya kualitas guru, yang berarti jika ingin meningkatkan kualitas pembelajaran maka mau tidak mau harus meningkatkan kualitas kompetensi Guru. Tak cukup sampai disitu, beliau berpesan kepada para calon wisudawan bahwa peningkatan kualiatas guru tidak bisa sesaat, namun diperlukan secara berkelanjutan guna mencapai kualitas yang optimal. “Para peserta calon wisudawan ini perlu memahami bahwa peningkatan kualitas guru itu tidak bisa hanya sesaat, hendaknya dilakukan secara berkelanjutan”. Ujarnya
Selanjutnya sambutan yang ketiga sekaligus pembukaan acara secara resmi oleh Prof. Dr. Suparno selaku Ketua Umum PP IKA UM yang diwakili oleh Ketua I PP IKA UM, Prof. Dr. H. Moh Ainin, M.Pd. Beliau mengingatkan kepada calon wisudawan PPG UM Tahun 2024 bahwa sebagai lulusan Universitas Negeri Malang dibentuk sebagai pendidik yang profesional dibidangnya. Tak hanya itu, beliau menegaskan dengan menyebutkan pasal 8 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa Guru wajib memiliki kualifikasi sertifikat kompetensi pendidik. Beliau juga menekankan bahwa departemen PPG UM telah memberikan kepada calon wisudawan berupa kompetensi, nilai (value), softskill, dan hardskill agar bisa menjadi pribadi Guru yang professional.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pemateri pertama yaitu Dr. Gunawan Dwiyono. Beliau menyampaikan pengalamannya dalam memimpin sekolah menengah kejuruan. Beliau berkata bahwa pemerintah punya program bagus yaitu guru penggerak. Beliau sangat setuju dengan program guru penggerak karena tujuan dari guru penngerak sendiri adalah mencetak guru sebagai pemimpin pembelajaran yang mampu menciptakan dampak positif untuk murid, pendidik, dan juga komunitas sekolah. Tak hanya itu, beliau mengatakan bahwa di sekolah yang beliau pimpin menerapkan kurikulum Merdeka Belajar. Adapun ciri kurikulum Merdeka Belajar menurut beliau yaitu; 1) Pembelajaran berbasis projek dan karakter, 2) Fokus pada materi yang esensial, dan 3) Fleksibilitas bagi Guru dan Siswa.
Pemateri berikutnya yaitu Dr. Itje Chodidjah, M.A. Beliau menjelaskan materi terkait 5 hal penting yang perlu menjadi perhatian dalam menapaki life journey sebagai Guru agar menjadi guru idaman yang berkelanjutan. Yang pertama adalah tumbuhkan passion setiap saat, ini penting sebagai Guru bisa menikmati segala proses pembelajaran yang berlangsung . Yang kedua adalah tumbuhkan kepedulian, bukan hanya peduli kepada murid melainkan kepada proses pembelajaran, lingkungan sekolah, serta komunitas sesama pengajar. Yang ketiga adalah memiliki pemahaman yang mendalam terhadap bidang study yang diampu, ini penting untuk meningkatkan kualitas Pendidikan. Yang keempat adalah membangun kecakapan komunikasi efektif kepada siswa, orang tua, serta pemangku kepentingan untuk memudahkan kolaborasi. Dan yang kelima adalah sebagai seorang Guru harus membangun kebiasaan refleksi, ini penting dilakukan karena menurut beliau refleksi merupakan kunci pengembangan diri seorang Guru. Tak hanya itu, beliau menambahkan agar seorang Guru harus melakukan penguatan identitas dengan melalui proses interaksi yang intensif kepaddirinya sendiri, siswanya, teman sejawat, kepala sekolah, pengawas sekolah, serta orang tua dari muridnya “Sebagai seorang Guru, mari kita berimbang melakukan interaksi intensif, terutama dengan diri kita sendiri, antara diri dengan siswa, antara diri dengan sejawat, antara diri dengan kepala sekolah, pengawas, orang tua dan semua stakeholder yang terlibat ”. Ujarnya
Pemateri terakhir Aan K Prasetia, S.Pd., MBA. Beliau mengingatkan kepada para calon wisudawan agar mempersiapkan segala sesuatunya dalam menghadapi dunia profesional, karena perbedaan zaman antara zaman dulu dengan sekarang. Lantas beliau menegaskan bahwa tantangan kemarin itu berbeda dengan tantangan hari ini. Menurut beliau, dibutuhkan perubahan cara berpikir untuk menghadapi tantangan di zaman sekarang. Beliau menegaskan bahwa ada 4 level bertumbuh bagi Guru, antara lain; 1) Guru biasa yang berarti seorang baru menjadi guru setelah selesai menjalani pendidikan atau freshgraduate dari kampusnya. 2) Guru terlatih atau kompeten yang berarti Guru yang sudah memiliki sertifikasi sebagai seorang guru yang terlatih dibidangnya. 3) Guru berkarya yang berarti menjadi Guru yang mempunyai karya dari hasil sertifikasi yang telah diraih. Dan 4) Guru berdampak yang berarti Guru yang menjadikan muridnya terkenang kepada pembelajaran yang berlangsung dan memiliki value menurut muridnya.
Kegiatan terakhir sebelum penutupan adalah pemberian sertifikat oleh Sekjen PP IKA UM, Dra. Hj. Fatmawati kepada Narasumber, Moderator & MC. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi para wisudawan untuk menjalani kehidupan setelah lulus dari kampus dan menghadapi kehidupan yang sebenarnya. (Tedi)