Sabtu (1/2/2025), Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang (IKA UM) menggandeng Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk untuk menyelenggarakan Webinar Literasi Budaya & Kewarganegaraan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yaitu :
Leliana Setiono . yang merupakan Advokat Literasi Media.
Kegiatan diawali oleh sambutan yang pertama dari Ketua I IKA UM yaitu Prof. Dr. Moh Ainin, M.Pd., beliau menyampaikan terimakasih  kepada narasumber, pengurus PD IKA Nganjuk, dan Panitia yang bertugas. Beliau menyampaikan bahwa manusia adalah makhluk yang selalu berevolusi dalam perkembangannya, dimulai dari manusia primitif (pemburu) atau yang lebih dikenal sebagai society 1.0, kemudian menuju Masyarakat agraris (berkebun) atau yang biasa dikenal 2.0, selanjutnya menuju Masyarakat industry yang biasa disebut 3.0, kemudian Masyarakat informasi atau yang lebih dikenal society 4.0.
Bahkan menurut beliau, manusia saat ini sedang memasuki era society 5.0 yang mana manusia berpusat kepada manusia dengan berbasis teknologi khususnya teknologi digital. Tak hanya itu, beliau menegaskan bahwa perkembangan teknologi digital berpengaruh terhadap sistem kehidupan diberbagai dimensi, diantaranya sosiokultural, pedagogi, pola interaksi komunikatif dan berbagai dimensi lainnya. Maka dari itu, beliau menegaskan bahwa kualitas lembaga maupun individu saat ini sangat ditentukan oleh kualitas literasi digital. “Kualitas lulusan, lembaga Pendidikan maupun individu saat ini terutama generasi milenial ini juga sangat ditentukan oleh kemampuan berliterasi digital”. Ujarnya
Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan yang kedua dari Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Nganjuk yaitu Bapak Sujono. Beliau menyampaikan rasa terimakasih kepada pengurus daerah IKA UM Nganjuk karena sudah mengadakan webinar ini guna mendobrak kualitas Pendidikan di Kabupaten Nganjuk. Beliau juga menegaskan kepada generasi muda terkait pentingnya literasi digital untuk adaptasi dan bersaing di era digital yang semakin pesat.   Beliau juga mengingatkan kepada generasi muda bahwa harus memiliki keahlian berpikir kritis untuk mengevaluasi informasi dan memanfaatkan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab. Terakhir, beliau berharap melalui webinar ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang lebih luas tentang pentingnya literasi digital. “Jadi saya berharap, dengan adanya webinar ini dapat memberikan pencerahan dan manfaat buat para peserta”. Ujarnya
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pemateri yaitu Leliana Setiono,. Beliau menyampaikan materi dengan tema Asah Literasi Digital untuk Generasi Tangguh. Beliau menjelaskan bahwa literasi digital ini penting untuk diperhatikan guna menjaga dan mendampingi anak dari keamanan informasi, dan teknologi. Selain itu, beliau menjelaskan dampak dari anak yang memang sudah mengenal teknologi dari kecil yaitu cenderung memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang tuanya. Karakteristik yang dimiliki anak tersebut yakni diantaranya : 1) Multitasking, Networking. 2) Mereka menyukai pengalaman yang berorientasi pada reward. Dan 3) Menyebabkan cenderung budaya instan.
Tak hanya itu, beliau juga menjelaskan pengelolaan resiko teknologi digital. Diantaranya 1) Keamanan dalam ruang digital, 2) Misinformasi dan disinformasi, 3) Kemampuan membedakan situasi formal dan non-formal, digital dan nyata, 4) Anak memegang kendali penggunaan teknologi digital, dan 5) Tuai manfaat teknologi digital secara tepat. Maka dari itu, beliau menegaskan bahwa peran orang tua dan guru adalah mendidik dan mendampingi anak agar mempunyai kemampuan untuk berkontribusi positif dalam masyarakat, mengelola risiko dalam dunia digital serta hidup sehat dan seimbang. Selanjutnya beliau menjelaskan strategi untuk mendampingi anak dalam memanfaatkan teknologi. Adapun strateginya adalah 1) Komunikasi terbuka, 2) Mengaktifkan pengaman, 3) Memahami dunia anak, 4) Menciptakan keseimbangan, 5) Berpikir kritis, 6) Stop, Think, Check. Terakhir beliau menyarankan untuk mengenal game pembelajaran seperti Duolingo, prodigy,dan lain sebagainya agar bermanfaat bagi anak. “Terakhir, pengenalan educational game (duolingo, prodigy) penting (untuk) dikenalkan kepada anak-anak” Ujarnya
Selanjutnya adalah sesi tanya jawab antara peserta kepada narasumber, yang mana diberikan beberapa pertanyaan kepada narasumber untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi para peserta untuk mempersiapkan strategi sukses menghadapi tantangan literasi digital di era digitalisasi. (Tedi)