Minggu (21/7/2024), Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang (IKA UM) menyelenggarakan pembekalan calon wisudawan Universitas Negeri Malang periode 127 secara daring dengan tema Peluang dan Tantangan Lulusan Baru: Membangun Jejaring, Menjadi SDM Berdaya Saing”. Kegiatan pembekalan ini menghadirkan beberapa narasumber yaitu Dr. Nur Miftahul Fuad, M.Pd. yang merupakan Alumni Pascasarjana UM, Plt. Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Kediri, Pipit Andriani, S.Pd., S.S., M.H. yang merupakan Alumni FS UM, Guru Bahasa Indonesia dan HI Surabaya Intercultural School dan Rian Priyo Hardi, S.Pd., CT.NNLP. yang merupakan Alumni FIP UM, Professional Soft Skill Trainer.

Kegiatan diawali dengan sambutan yang pertama oleh Wakil Rektor I UM Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal M.Pd., beliau mengucapkan terima kasih kepada IKA UM dan para narasumber karena telah bersedia membantu menyelenggarakan pembekalan calon wisudawan ke-127. Kemudian beliau mengajak kepada seluruh audiens untuk memperluas jejaring sosialnya dengan lebih banyak. Bahkan beliau berharap kepada wisudawan mempunyai setidaknya 1000 (seribu) teman. Tak hanya itu, beliau mengutip kalimat orang perusahaan bahwa semakin banyak jejaring maka akan semakin banyak peluang.   “kata orang-orang manajemen semakin banyak jejaring kita akan semakin banyak-banyak peluang, sebaliknya semakin sedikit jejaringnya, teman-temannya, silaturahimnya maka akan sedikit untuk mendapatkan peluang. ” ujarnya.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan sambutan yang kedua oleh Prof. Dr. Suparno selaku Ketua Umum PP IKA UM yang diwakilkan oleh Ketua I PP IKA UM Prof. Dr. H. Moh Ainin, M.Pd. karena beliau sedang berhalangan hadir. Beliau mengingatkan kepada wisudawan periode ke-127 bahwa setelah status mereka bukanlah seorang mahasiswa melainkan sebagai alumni, maka dari itu beliau mengingatkan kembali selama dikampus sudah memiliki kompetensi, nilai (value), softskill, dan hardskill yang dimiliki oleh para wisudawan agar bisa survive di Masyarakat yang kompleksitasnya lebih tinggi daripada ketika masih menjadi mahasiswa. Beliau berharap dengan semua yang telah didapat oleh wisudawan dapat memperbesar peluang didalam dunia kerja yang professional. Tak hanya itu, beliau berpesan kepada para wisudawan agar tetap menjaga nama baik almamater Universitas Negeri Malang.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh pemateri pertama yaitu Dr. Nur Miftahul Fuad, M.Pd. Beliau menyampaikan pengalamannya ketika terjun kedalam birokrasi. Selama beliau terjun didalam birokrasi, beliau telah melakukan berbagai reformasi dan inovasi, antara lain ; 1). Layanan yang berbasis digital, 2). Upgrading kompetensi tim, 3). Mengubah stigma budaya kerja melayani, bukan dilayani, dan 4). Collaborative governance, bukan ego sectoral.  Selain itu, beliau juga menjabarkan beberapa tantangan yang ada didalam birokrasi, antara lain ; 1). Penyesuaian anggaran, 2). Paradigma : Comfort zone, 3). Dianggap lari terlalu cepat, 4). Tim yang belum solid, dan 5). Risk taker. Namun beliau mengingatkan bahwa tantangan ada bukan untuk dihindari tetapi harus dihadapi. “Tantangan bukan untuk dihindari. Semakin hebat anda, semakin punya seni untuk menaklukan tantangan “. ujarnya.

Pemateri berikutnya yaitu Pipit Andriani, S.Pd., S.S., M.H., yang menceritakan pengalamannya yang sudah berkunjung ke 8 negara berbeda, bahkan 5 diantaranya mendapatkan tunjangan dari instansi. Beliau menjelaskan bahwa seorang individu harus memiliki beberapa prinsip, yakni ; 1). Can do attitude atau sikap yang optimis, 2). Deliver more than expected atau menjadi seseorang yang bertanggung jawab, 3). Networking atau bangun jejaring seluas mungkin. Beliau mengingatkan bahwa dalam membangun jejaring perlu diingat untuk bergabung dengan linkungan yang memiliki visi yang sama.

Pemateri terakhir Rian Priyo Hardi, S.Pd., CT.NNLP. Beliau menjelaskan keterkaitan antara kemampuan dengan tantangan yang dihadapi oleh seseorang. Menurut beliau, ada 4 macam reaksi, yakni ; 1). Apatis atau cuek, ini berlaku ketika seseoang dengan kemampuan rendah bertemu dengan tantangan yang rendah pula. 2). Santai atau meremehkan, ini berlaku ketika seseorang dengan kemampuan tinggi ketika menghadapi tantangan yang rendah. 3). Gelisah atau depresi, berlaku ketika seseorang dengan kemampuan rendah bertemu dengan tantangan yang tinggi.  Dan 4). Fokus dan beautiful stress, berlaku ketika kemampuan seseorang tinggi bertemu dengan tantangan yang tinggi pula. Selain itu, beliau menjelaskan spectrum model individu. Beliau menjelaskan ada 6 tahap motivasi dari seorang individu, antara lain; 1). Disinterested  atau tidak menemukan nilai didalamnya, 2). Eksternal atau ada alasan eksternal seperti jabatan atau uang, 3). Imposed atau merasakan adanya tekanan, 4). Aligned atau menautkan tugas ke nilai yang signifikan, 5). Integrated  atau menhubungkan tugas dengan suatu tujuan, dan 6). Inherent atau menikmati tugas yang dilberikan. Terakhir beliau berpesan kepada para wisudawan untuk membuka kesempatan dengan cara membangun koneksi atau jejaring dengan seluas mungkin, karena kita tidak tau koneksi atau akses mana yang dilewati untuk menuju kesuksesan.  “mengconnectingkan kita sebanyak mungkin akses, karena kita tidak tahu akses atau pintu mana yang akan kita lalui untuk menuju kesuksesan. ” ujarnya.

Kegiatan terakhir sebelum penutupan adalah pemberian sertifikat oleh Sekjen PP IKA UM yaitu Dra. Hj. Fatmawati. Kepada Narasumber, Moderator & MC. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi para wisudawan untuk menjalani kehidupan setelah lulus dari kampus dan menghadapi kehidupan yang sebenarnya. (Tedi)