Alumni mengandung pengertian sebagai orang-orang yang pernah mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi. Sedangkan alumnus mempunyai pengertian orang yang pernah mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi.

Perjalanan sejarah Universitas Negeri Malang dimulai sejak 60 tahun yang lalu. Pada tanggal 18 Oktober 1954 berdiri Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) Malang yang menjadi cikal bakal Universitas Negeri Malang. Pada tahun 1958 PTPG Malang berubah status menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Airlangga (FKIP Unair). Enam tahun kemudian, lembaga ini berubah status menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang (IKIP Malang). Pada tahun 1999, lembaga ini berubah menjadi Universitas Negeri Malang hingga saat ini.

“Pada usia yang ke-60 tahun (tahun 2014), UM telah menghasilkan alumni sebanyak 100.299 orang terdiri atas alumni jenjang  S1 sebanyak 58.574 orang, 5.370 orang (alumni S2), 1.019 (alumni S3), 34752 (alumni D2/D3) dan baru 584 orang alumni PPG. Jumlah tersebut belum termasuk alumni peserta PLPG 2008-2014 yang jumlahnya sekitar 70.000 orang. Jumlah tersebut akan terus meningkat karena UM meluluskan rata-rata sekitar 5.000 orang per tahun,” demikian disampaikan oleh Bapak A.H. Rofi’uddin, Rektor Universitas Negeri Malang 2015-2018 dalam pengantar buku ini.

Organisasi Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang (IKA UM) secara resmi berdiri pada tanggal 22 Januari 1983. Peran penting alumni UM bagi kemajuan almamater tentu dibutuhkan. Lebih jauh peran penting itu juga dibutuhkan untuk pembangunan nasional bangsa Indonesia.

Kepengurusan IKA UM Periode 2007-2011

Pada tanggal 6 Juni 2007, Pengurus Pusat Ikatan Alumni UM periode 2007 – 2011 resmi dilantik oleh Rektor Universitas Negeri Malang. Kepengurusan periode ini adalah mata rantai kepengurusan yang tidak putus sejak IKA UM (d/h. IKA IKIP MALANG) berdiri tahun 1983. Susunan pengurus IKA UM periode 2007-2011 yang dilantik adalah sebagai berikut:

PENASEHAT

  1. Prof. Dr. H. Suparno (Rektor UM)
  2. Drs. H. Kadim Masjkur M.Pd (PR III UM)
  3. Dr. H. Soenarjo, M.Si (Wagub Jatim)
  4. Drs. Peni Suparto, M.AP (Walikota Malang)
  5. Hamid Muhammad, Ph.D (Direktur Pendidikan SLTP Depdiknas)

PENGURUS HARIAN

  1. Drs. H. Murdibjono, M.A. Ketua Umum
  2. Prof. Dr. H.M. Bambang Banu Siswoyo, M.M. Ketua I
  3. Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si Ketua II
  4. Dr. Mujianto, M.Pd Ketua III
  5. Dr. H. S. Mundzir, M.Pd Sekretaris
  6. Drs. Palogo Balianto, M.Pd Sekretaris I
  7. Dra. Hj. Fatmawati Sekretaris II
  8. Dr. Sudarmatin, M.Si Bendahara
  9. Dra. Hj. Mimin Nurbintarti Wk. Bendahara

 

Tak lama setelah dilantik, Pengurus Pusat IKA UM segera melakukan pembenahan perangkat organisasi. Pembenahan itu melalui konsolidasi organisasi, baik di lingkungan UM dan di luar lingkungan UM.

Hal pertama yang dilakukan oleh Pengurus Pusat IKA UM adalah menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD & ART) Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang. Dalam pengantarnya, Ketua Umum IKA UM menyampaikan bahwa, hal mendasar yang harus ada supaya alumni UM yang berasal dari berbagai disiplin ilmu dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia agar bisa berbuat sesuatu yang berarti adalah wadah. Wadah ini adalah Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang (IKA UM). Untuk mengkoordinasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan IKA UM, diharapkan semua Fakultas/Jurusan di lingkungan UM mempunyai kepengurusan IKA Fakultas/Jurusan. Selanjutnya secara bertahap diharapkan agar daerah-daerah yang potensial di seluruh Indonesia mempunyai kepengurusan wilayah IKA UM. Dengan koordinasi dengan Pengurus Pusat IKA UM serta kerjasama yang harmonis dengan pengurus IKA Fakultas/Jurusan yang ada di kampus UM, insyaallah Pengurus Wilayah yang ada di berbagai daerah di Indonesia bisa merancang dan melaksanakan berbagai program yang bermanfaat bagi alumni, UM, masyarakat dan negara. Supaya program besar ini bisa terwujud dan terorganisasi dengan baik, Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang (PP IKA UM) telah menyusun dan mengesahkan AD/ART IKA UM 2007.

AD/ART ini dijadikan pegangan bagi semua pihak yang terkait, yaitu para pengurus di PP IKA UM, pengurus IKA Fakultas/Jurusan yang berada di kampus UM, maupun Pengurus Wilayah IKA UM di berbagai daerah di Indonesia agar semua kegiatan IKA UM di mana pun bisa selaras dan memberikan hasil yang maksimal.

Langkah berikutnya yang dilakukan oleh PP IKA UM adalah membentuk kepengurusan IKA Fakultas/PPS/Jurusan di lingkungan Universitas Negeri Malang. Pembentukan pengurus IKA UM di tingkat Fakultas/Jurusan ini mempunyai fungsi ganda, pertama, koordinasi alumni UM yang berada di lingkungan UM, kedua, koordinasi alumni masing-masing jurusan atau fakultas.

 IKA UM Jakarta

 Pertemuan beberapa alumni Universitas Negeri Malang di Jakarta membahas rencana reuni akbar alumni Universitas Negeri Malang di Jakarta, serta pembetukan Pengurus Wilayah IKA UM Jakarta.  Dari kiri ke kanan: Dono Winarto (Fisika, 1987), Doni Alnardo (Teknik Mesin, 1997), Lucy I. Rabiati (Bahasa Inggris, 1973), Bambang Mudjiono (Bahasa Inggris, 1971), Yusuf Budi Sartono (Teknik Elektro, 2000).

Gaung bangkitnya Ikatan Alumni UM di Malang segera sampai di Jakarta. Berbeda dengan di Malang, komunitas alumni UM di Jakarta sudah tumbuh parsial. Ada komunitas alumni UM yang berasal dari Jakarta (IMAJA), komunitas Ikatan Alumni Jurusan Bahasa Inggris IKIP Malang (IKABIMA), komunitas alumni UM/IKIP Malang di Tangerang, komunitas mantan aktifis Badan Dakwah Masjid Alhikmah IKIP Malang  (IMAMAH), komunitas Alumni FKIP Unair/IKIP Malang, dan lain-lain. Munculnya komunitas-komunitas itu karena  adanya kesamaan sebagai sesama alumni yang merantau dan ‘mengadu nasib’ di Jakarta.

Melihat semangat para Pengurus Pusat IKA UM di Malang, keinginan untuk mengaktifkan Ikatan Alumni UM di Jakarta mulai terasa. Sejak awal tahun 2008 beberapa aktivis alumni dari berbagai komunitas alumni di Jakarta mulai berkomunikasi. Beberapa kali pertemuan dilakukan, melalui email ataupun sms. Hasil komunikasi ini menyepakati untuk mengadakan Reuni Alumni UM di Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek) pada tanggal 1 November 2008 di Auditorium Dirjen Dikti, Kementerian Pendidikan Nasional.

Mobilisasi alumni UM dilakukan cukup melalui ‘sms berantai’. Alumni yang menerima sms undangan reuni, men-forward sms itu ke rekan alumni UM yang lain di Jakarta yang mereka kenal. Tak lupa dicantumkan nomor handphone panitia reuni bagi yang memerlukan informasi lebih lanjut. SMS itu seperti air mengalir yang membuat alumni UM di Jakarta terkoneksi.

Pada tanggal 1 November 2008, Reuni Alumni Universitas Negeri Malang di Jakarta sukses terselenggara. Reuni itu dihadiri tidak kurang dari 400 alumni yang berdatangan dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Bahkan ada yang datang dari Lebak, Rangkasbitung dan Cikampek. Mereka kembali bertemu kawan-kawan semasa kuliah di kampus yang dahulu bernama PTPG, FKIP Universitas Airlangga atau IKIP Malang.

Reuni yang dihadiri Rektor UM, Prof. Dr. Suparno dan jajaran Pengurus Pusat IKA UM, menjadi tonggak sejarah dalam mendukung bangkitnya kembali Ikatan Alumni UM. Alumni UM yang sebelumnya ‘anteng-anteng’ saja kini kembali bergairah. Acara reuni itu juga mengukuhkan Pengurus Wilayah IKA UM Jakarta dan sekitarnya.

Suskesnya Reuni UM di Jakarta ini tidak lepas dari peran Bapak Hamid Muhammad (Direktur Jenderal Pendidikan Non Formal dan Informal) yang mendukung terbentuknya kepengurusan PW IKA UM Jakarta dan sekitarnya, serta ikut mempelopori terselanggaranya acara reuni tersebut. Sedangkan yang menjadi motor penggerak suksesnya reuni adalah Ikatan Alumni Jurusan Bahasa Inggris (IKABIMA) di Jakarta, yang sudah terbentuk sejak tahun 2004. Beberapa alumni Jurusan Bahasa Inggris juga turut menjadi sponsor dan juga banyak membantu terselenggaranya reuni IKA UM itu.

Dalam forum reuni Alumni UM tersebut belakangan diketahui selain IKABIMA yang telah eksis, ternyata beberapa komunitas alumni UM juga tumbuh di Jakarta. Komunitas itu diantaranya adalah; IMAJA (Ikatan Mahasiswa Jakarta) yaitu komunitas mahasiswa UM yang berasal dari Jakarta. Komunitas ini telah tumbuh sejak di kampus dan terus berkomunikasi hingga mereka kembali ke Jakarta. Ada pula komunitas alumni UM di Tangerang. Komunitas ini sebagian besar anggotanya adalah para alumni yang berkarir di industri-industri besar di Tangerang. Ada pula komunitas IMAMAH (Ikatan Mantan Pengurus dan Aktifis Badan Dakwah Masjid Alhikmah). Komunitas ini adalah mantan aktifis masjid kampus Alhikmah Universitas Negeri Malang. Di Jakarta mereka berkarir sebagai jurnalis, guru, dosen, pengelola pendidikan serta pengelola biro haji dan umrah. Ada pula alumni-alumni senior yang tergabung dalam ikatan alumni FKIP Unair-IKIP Malang. Diperkirakan masih ada komunitas-komunitas alumni UM berbasis jurusan/angkatan yang juga tumbuh di Jakarta.

 

Tak lama setelah Reuni Alumni UM di Jakarta berlangsung, Ikatan Alumni FKIP Unair-IKIP Malang pun juga mengadakan reuni. Alumni senior yang pada era sebelum tahun 2000 aktif mengadakan reuni ini juga turut bersemangat dan menyusun kepengurusan yang baru pada tanggal 28 Februari 2009. Pada acara reuni itu, para alumni FKIP Unair-IKIP Malang mengangkat Pak Purwono (alumni Jurusan Bahasa Inggris, 1958) sebagai Ketua.

 

Pada tanggal 28 Juni 2009 diadakan acara Reuni Gabungan alumni PTPG, FKIP Unair, IKIP Malang, Universitas Negeri Malang di Pintu V Gelora Bung Karno, Senayan. Acara yang diselenggarakan dalam format Senam Bersama ini sekaligus bertujuan sebagai informasi bagi khalayak ramai bahwa ada IKA UM ada di Jakarta. IKA FKIP Unair-IKIP Malang juga turut aktif dalam acara tersebut. IKA FKIP Unair-IKIP Malang saat ini diketuai oleh Ibu Endang Soesilo Rini (alumni Jurusan Sejarah, 1960) yang lebih dikenal dengan nama Ibu Rini Poeloeng.

IKA FKIP-IKIP Malang dibawah kepemimpinan Bu Rini Poeloeng cukup rajin menggelar pertemuan. Salah satunya berupa kunjungan ke pabrik pasta gigi ENZIM pada bulan Desember 2010. Kunjungan ini sekaligus menambah wawasan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut di usia lanjut.

Selain itu IKA FKIP Unair-IKIP Malang juga selalu aktif dalam kegiatan-kegiatan reuni yang diselenggarakan dalam bentuk Halal Bihalal alumni UM di Jakarta pada momentum lebaran.

IKA FKIP Unair-IKIP Malang bersama PW IKA UM Jakarta juga berhasil menyelenggarakan acara Pelestarian Keroncong pada tanggal 9 Desember 2009. Acara ini bertujuan untuk mengangkat jenis musik keroncong sebagai budaya bangsa Indonesia agar terus dicintai oleh rakyat Indonesia. Selain itu acara ini juga untuk menggalang dana bagi pembangunan sarana berlatih kelompok Keroncong Tugu, untuk membantu pendidikan anak berkebutuhan khusus, serta membantu biaya pengobatan maestro musik keroncong, Gesang.

Belakangan acara Pelestarian Keroncong bisa terselenggara hingga tiga kali. Sebuah event budaya yang membutuhkan tenaga, pikiran dan biaya ekstra besar berhasil diselenggarakan oleh ikatan alumni UM di Jakarta. Pelestarian Keroncong II diselenggarakan pada tanggal 13 Agustus 2011 di Ballroom Hotel Mulia Senayan Jakarta. Sedangkan Pelestarian Keroncong III dilaksanakan tanggal 16 Oktober 2014 di Gedung Djakarta Theater XXI, jalan MH. Thamrin Jakarta.

 

Reuni Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang di Jakarta

Auditorium Dirjen Pendidikan Tinggi, Kemdiknas – Jakarta, 1 November 2008

 

Senam Bersama Alumni Universitas Negeri Malang di Jakarta

Gelora Bung Karno, Senayan – Jakarta, 28 Juni 2009

 

PELESTARIAN KERONCONG I

Melestarikan Keroncong dari Tempat Mewah

 

 

Pelestarian Keroncong yang diprakarsai oleh ikatan alumni FKIP Unair-IKIP Malang mendapat apresiasi yang luar biasa. Acara yang digagas dan dimotori oleh Ibu Elly Tjan (alumni Bahasa Inggris, 1959) bersama Ibu Rini Poeloeng (alumni Sejarah, 1960) digelar di Hotel Gran Melia Jakarta pada tanggal 3 Desember 2009, dihadiri oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, duta besar negara sahabat, serta pemerhati dan pecinta musik keroncong.

Ikatan alumni FKIP Unair-IKIP Malang (IKA FKIP Unair-IKIP Malang) pada Kamis malam (3/12/2009) menggelar Malam Pelestarian Keroncong di Ballroom Gran Melia Hotel, Jakarta.

Dalam sambutannya, ketua IKA FKIP Unair-IKIP Malang Pak Purwono menyampaikan bahwa perlu grand strategy untuk menyelamatkan, melestarikan, dan mengembangkan musik keroncong. Acara ini memang dimaksudkan sebagai gerakan pelestarian seni budaya Indonesia. Sejak sekitar tiga dasarwasa ini, musik keroncong memang terdengar samar lantaran penikmat musik kita dibanjiri musik pop, rock, dan dangdut. Keroncong, sebagaimana yang juga terjadi pada kesenian tradisional, seperti ‘mati enggan, hidup tak mau’.

Untuk itulah, Keluarga Besar FKIP Unair-IKIP Malang melakukan berbagai upaya untuk mengangkat kembali martabat musik keroncong agar digemari kembali oleh segala lapisan masyarakat. “Untuk menghargai dan menyayangi musik keroncong sebaiknya kita memperkenalkannya mulai dari masa kanak-kanak, dengan bantuan orang tua untuk memberikan asupan makanan musik dengan cara mengajarkan untuk mendengarkan dan menikmati musik keroncong,” ungkap Elly Tjan, Ketua Panitia acara ini.

Acara ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik dan beberapa duta besar dari negara-negara sahabat, seperti Jepang, Belanda, dan Suriname. Pelestarian Keroncong menampilkan kelompok Keroncong Jawara dan kelompok Keroncong Tugu pimpinan Guido Quicko. Penyanyi keroncong yang mengisi acara ini adalah Tuti Maryati, dkk. Selain diisi dengan penampilan musik keroncong, hadirin juga disuguhi hiburan maestro tari Didik Ninik Thowok, pelawak Gareng serta Paduan Suara Anak Indonesia (PSAI) pimpinan Aida Swenson Simanjuntak.

Pada acara tersebut juga bertujuan untuk mengumpulkan dana bagi pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus, peningkatan sarana kelompok Keroncong Tugu, serta bantuan bagi kesehatan maestro keroncong Gesang.

Acara Pelestarian Keroncong yang oleh IKA FKIP Unair-IKIP Malang di Ballroom Gran Melia Hotel, Jakarta ini penyelenggaraannya juga dibantu oleh Yayasan Kepedulian dan Kesejahteraan Sosial (YKKS) Jakarta yang dipimpin oleh Bapak Setiawan Ambardy. []

Menteri Pariwisata, Duta Besar Jepang dan Duta Besar Suriname menyanyi dan menari bersama dalam acara Pelestarian Keroncong.

 

Pelestarian Keroncong I

Grand Melia Hotel – Jakarta, 9 Desember 2009

 

 

Penyaluran Sumbangan Hasil Penyelenggaraan Malam Pelestarian Keroncong

Penyerahan sumbangan yang dilakukan secara simbolis dalam acara Pelestarian Keroncong tanggal 9 Desember 2009. Sumbangan diterima oleh perwakilan Yayasan Siswa Terpadu, perwakilan keluarga Gesang dan perwakilan Kelompok Keroncong Tugu.

 

Malam Pelestarian Keroncong yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni FKIP Unair/IKIP Malang pada tanggal 3 Desember 2009 di Hotel Gran Melia Jakarta telah berhasil sukses. Kesuksesan penyelenggaraan acara ini tidak hanya dilihat dari kelancaran acara, performance penyanyi dan orkes keroncong, tamu-tamu yang hadir, tapi juga dari aspek fiansial penyelenggaraan acara.

Keuntungan tersebut sebagian disumbangkan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan pelestarian musik keroncong, diantaranya disumbangkan kepada sang maestro keroncong, Gesang. Sumbangan juga diberikan kepada Keroncong Tugu dalam bentuk pembangunan Rumah Betawi sebagai tempat latihan. Selain itu juga diberikan kepada Yayasan Siswa Terpadu (Anak Berkebutuhan Khusus) pimpinan Ibu Lies Kusbiono sebagai penampil yang juga mendapat apresiasi luar biasa. Sumbangan juga diberikan kepada kas IKAUM Jakarta yang pengurusnya juga terlibat aktif dalam penyelenggaraan malam Pelestarian Keroncong.

 

Serah Terima Rumah Betawi

Rumah Betawi adalah sebuah rumah panggung yang dibangun sebagai sarana latihan bagi kelompok Keroncong Tugu yang bertempat di Kelurahan Tugu, Kecamatan Semper – Jakarta Utara. Acara serah terima Rumah Betawi kepada kelompok Kroncong Tugu dibawah pimpinan Guido Quico berlangsung tanggal 31 Juli 2010.

Dalam acara yang dikemas sederhana namun hikmat ini, Guido Quico menyampaikan rasa terima kasihnya kepada alumni FKIP Unair-IKIP Malang. Lebih jauh, Guido menyebut sebagai ‘hal yang paling indah’ yang pernah diterima kelompok Kroncong Tugu yang dipimpinnya. Rumah Betawi merupakan sumbangsih alumni FKIP Unair-IKIP Malang dalam upaya pelestarian musik Keroncong Tugu. Pelaksanaan pembangunannya dilakukan atas kerja sama dengan Yayasan Kesetiakawanan dan Kepedulian Sosial Jakarta pimpinan Bapak Setiawan Ambardy.

Acara penyerahan ini ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan oleh Ibu Elly Chan (penggagas acara malam Pelestarian Kroncong). Selain para alumni FKIP Unair-IKIP Malang, hadir pula para pemerhati musik keroncong. []

 

Serah Terima Rumah Betawi ke Keroncong Tugu

Kelurahan Tugu, Semper – Jakarta Utara, 31 Juli 2010

Buku Tumbuh dan Berkembangnya Alumni IKA UM