Idul Fitri 1431H telah kita lalui. Perayaan Idul Fitri tahun  ini bertepatan dengan tanggal 10 September 2010. Segenap redaksi Buletin IKAUM Jakarta mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin”.

Kemeriahan hari raya Idul Fitri bukan hanya dirasakan umat Islam saja. Setiap orang menuai berkah hari raya Idul Fitri. Kegiatan ibadah bergairah. Kegiatan ekonomi pun menggeliat. Dari perusahaan minuman, makanan, garmen, transportasi hingga telekomunikasi meraup keuntungan maksimal dalam menyambut Idul Fitri. Seorang marketing manager perusahaan sirup terkenal pernah bercerita, 80% omzet perusahaannya diraih pada musim hari raya Idul Fitri.

Di Indonesia, Idul Fitri juga dikenal dengan istilah Lebaran. Istilah Lebaran berasal dari kata ‘lebar’. Dalam bahasa Jawa, kata ‘lebar’ digunakan untuk menunjukkan pohon yang buahnya sudah habis dipetik. Lebaran bermakna hari raya setelah ‘memetik pahala’ di bulan Ramadhan. Selain itu, Lebaran juga mempunyai makna spiritual yang ditandai dengan saling mohon maaf. Sehingga dengan demikian, habis sudah segala dosa dan dimulainya lembaran baru dengan hati yang suci.

Dalam rangka saling memohon maaf itu, orang yang paling utama untuk dimohonkan maafnya adalah orang tua. Menjadi ‘wajib’ untuk datang ke orang tua yang masih ada, dan berziarah ke kuburnya apabila sudah meninggal dunia. Maka segala daya dan upaya dikerahkan untuk datang ke kampung halaman, bertemu dengan orang tua dan sanak saudara. Peristiwa inilah yang kemudian dikenal dengan Mudik ke kampung halaman.

Mudik menjadi peristiwa nasional. Pada saat yang relatif sama, terjadi perjalanan massal dengan memanfaatkan seluruh moda transportasi ke berbagai tujuan. Pemerintah dibuat sibuk menyiapkan infrastruktur supaya aman dan nyaman. Media massa (terutama televisi) memberikan liputan maksimal. Sebagian besar alumni yang tergabung di IKAUM Jakarta tentunya melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman masing-masing. Semoga perjalanan mudik menjadi peristiwa yang menyenangkan, terutama saat-saat bertemu dengan sanak saudara. (GMS)

Buletin IKA UM Jakarta Edisi 4