Gelar Festival 1000 Topeng VIII kali ini tempil beda. Jika tahun sebelumnya menampilkan 1000 topeng Malangan, maka Gelar Topeng VIII menampilkan hal yang berbeda, yaitu topeng rias wajah yang berkarakter horor.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Seni Tari Musik, Jurusan Seni dan Desain FS UM pada hari Sabtu, 29/4/2017. Festival ini untuk menyongsong peringatan Hari Tari Se- Dunia dan Hari Musik Se-Indonesia 2017.

Fistival Topeng 2017 ini oleh mahasiswa dikemas dengan cerita “Wewe Gombel Nikah”.  Di Jawa “Wewe Gombel” dikenal oleh masyarakat sebagai hantu perempuan berambut panjang yang terurai. Menurut legenda, jika terjadi hujan gerimis disiang hari yang panas, maka itu pertanda Wewe Gombel beranak.

Kampung Warna-warni Jodipan, Blimbing Malang ini dipilih sebagai tempat untuk bertemunya kemanten Wewe Gombel ini, karena kampungnya indah dan menjadi obyek pariwisata di Kota Malang.

Mahasiswa yang mengiringi kemanten mengenakan pakaian ala setan dan merias wajahnya dengan berbagai bentuk wajah  setan yang menakutkan. Mereka bebas merias wajah dan pakaian sendiri menurut imajenasinya.

Kemanten Wewe Gombel diarak dengan pengiring wajah-wajah horor menyusuri jalan Kampung Warna-warni  Jodipan dan menyeberang jembatan. Acara ini menjadi perhatian dan kejutan masyarakat yang menyaksikan, karena arak-arakan itu yang dinilai aneh.

Di lapangan terbuka dekat sungai, arak-arakan kemanten ditemukan. Di lapangan itu sudah menunggu rombongan kemanten pria berpakain horor yang diiringi tari-tarian dan musik kliasik yang aneh-aneh.

“Gelar festival ini merupakan ujian mental bagi mahasiswa dengan pakaian seperti setan dan tatarias wajah horor, kemudian diarah di jalan raya, menari dan bernyanyi.  Hal itu merupakan latihan  mental para mahasiswa agar tidak canggung dalam menghadapi pentas-pentas yang sesungguhnya nanti,” ujar Hartono, S.Sn., M.Sn.

“Merias wajahnya sendiri hingga menyerupai setan, menurut imajinasinya sendiri. Hal itu merupakan bentuk pengembangan kreativitas mahasiswa, sehingga apabila mereka terjun di masyarakat nanti sudah bisa menjadi seniman handal,” tambah dosen Fakultas Satra.

Sumber: http://www.um.ac.id/content/page/2/2017/05/fakultas-sastra-gelar-festival-1000-topeng-viii